Assalamualaikum Ibu...
Hari ini kalender telah memberi tahuku, Bu bahwa anak lelakimu ini telah memasuki usianya yang ke 23, usia yang sebenarnya telah banyak menyisakan kenangan namun telah banyak pula aku sia-siakan. Bisa engkau bayangkan Bu, diusia ini, anakmu masih belum mampu melakukan apa-apa tetapi telah begitu berlalu dengan tumpukan dosa. Dan pahala, nyaris tak ada Bu.
Aku tak tahu bagaimana harus merayakan hari ulang tahunku ini, sedangkan engkau sendiri, nyaris tidak peduli pada sederet angka-angka yang berjajar rapi dikalender. Sebab bagimu, ulang tahunku adalah sebuah perayaan besar, yang tak lekang kau rayakan pada setiap tengah malam, dengan doa, dengan shalat dan dengan tetesan bening penuh kerinduan, pada anakmu.
Ibu, sudah 23 tahun engkau membentangkan kasing sayangmu dengan penuh ketulusan, dengan penuh kesabaran, dengan penuh harapan, harapan yang tiada henti selalu Ibu bisikkan padaku kelak, Ibu akan berbahagia dengan kebahagianmu, Nak. Maka berjuanglah. Dan jangan pernah menyerah. Berjuanglah untuk dirimu, masa depanmu, istrimu, anak-anakmu dan ayah beserta ibumu.
Maafkan aku, Ibu
Anakmu telah banyak khilaf dan sedikitpun tak pernah kau keluhkan. Malah kau selalu berujar inilah kehidupan, Nak. Kau harus selalu tabah. Membacalah agar kau mampu mengenal dunia dan berkaryalah agar kau layak dikenang dunia
Anakmu akan senantiasa belajar menjadi harapan yang kelak dapat (pasti) terkabulkan.
Wassalamualaikum, Ibu...