Kenangan tentang ibu adalah kenangan paling abadi.
Ia bagaikan doa, selalu dibaca dan menggema ke mana-mana, dalam cucuran
air mata. Ibu adalah lambang cinta dan kesetiaan. Atau lebih tepatnya, ia
adalah cinta dan kesetiaan itu sendiri. Karena segala kenangan tentang ibu tak
pernah hadir dalam kehampaan, maka cara terindah yang bisa dilakukan oleh
seorang anak—seperti diriku—adalah dengan menjadikan ibu sebagai sosok paling
abadi dan selalu terpatri pada kedalaman sanubari.
Sungguh, ibu tak pernah sederhana, ia di luar
batas nalar dan logika, ia juga tak akan pernah habis meski dituliskan dengan
lautan sebagai tinta dan pepohonan sebagai pena. Jangan kau tanya mengapa sosok
ibu tak sesederhana ingatan, sebab jawabannya pasti selalu karena kelembutan.
Karena selain Tuhan, hanya para nabi dan para wali beserta para ibu yang
mewarisi kelembutan sejati. Maka jangan kau harap, jangan kau cari kelembutan
sejati selain pada ibu.