Diterjemahan Oleh : Musyfiqur Rahman
Kami mencintai negeri ini
Tetapi di antara kami ada yang malah membencinya
Di antara kami
Ada yang menyakitinya secara nista
Di antara kami ada yang menggigit dagingnya
Menggerogoti tulangnya
Seolah hendak melenyapkannya
نحب البلاد
ولكن فينا من يعاديها
فينا من
بكل القبح يؤذيها
فينا من ينهش لحمها
ينخر عظمها
كأنما يريد تلاشيها
Cukuplah saldo bank sebagai kiblatnya
Sedangkan negeri, dasar keparat
Dan setiap rakyatnya, juga bangsat
حب الوطن ليس بعملته
فقط رصيده البنكي كل قبلته
أما البلاد فسحقا لها
ولكل من فيها
Di negeriku ada seorang koruptor
Ia rampas makanan rakyat dan menjadi pelopor
Malapetaka karena justru mengelukan kebijaksanaan
Ia hantui pikiran rakyat dengan kecerdikannya yang kesohor
في بلدي هناك ذلك الفاسد
في اغتصاب قوت الناس رائد
والمصيبة انه يدعي الحكمة
يوهم الناس بفكره الراشد
Di negeriku ada seorang pencuri
Melanggar hukum dan tak diadili
Bertindak sewenang-wenang
Hidup seolah paling hebat sendiri
في بلدي هناك ذلك السارق
خارج عن القانون مارق
يفعل ما بدا له
يحيا وكأنه الخارق
Di negeriku ada hal yang sangat berbahaya
Di negeriku tak ada penghormatan pada kaum papa
Menjadi pribadi yang dermawan
Artinya lebih hina dari pada seekor unta
في بلدي هناك شيء جدا خطير
في بلدي لا احترام للفقير
أن تكون إنسان بسيطا
معناه أنك أرخص من بعير
Di negeriku menghormati penggembala adalah cela
Dan menyamakan dengan penguasa adalah kriminal yang nyata
في بلدي عيبا أن يحترم الراعي
وجريمة كبرى أن تساويه بالوزير
Di negeriku terjadi yang namanya ketimpangan
Kami bukan terdidik dengan keadilan, karena keadilan adalah pembangkangan
Justru kami terdidik berlutut pada kaum ningrat
Mengagungkan para hakim yang memiliki kekuasan
في بلدي لا تساوي في الحقوق
ما تربينا على العدل فهذا عقوق
بل تربينا على تركيع الشريف
وإعلاء قدر من كان للحكام بوق
Di negeriku orang-orang banyak menghilangkan nyawa
Orang-orang yang menginginkan kita tak berdaya
Seolah kita diciptakan untuk tunduk
Seolah mereka yang meniupkan pada kami jiwa-jiwa
في بلدي أناس يقتلون فينا الحيات
أناس يريدونا أن نعيش في سبات
كأنما خلقنا فقط لطاعتهم
كأنهم من نفخ فينا الذوات
Di negeriku banyak orang yang memusuhinya
Juga menjadi musuh bagi orang-orang yang mencintainya
Mereka juga memusuhi kami
Karena kami hanya setia pada tanahmu, wahai negera
في بلدي أعداء للبلد
أعداء لكل من يحب البلد
نحن أعداء لهم
لأنا فقط أوفياء لترابك يا بلد
Maka kami ucapkan, salam kedamaian bagi yang bertahan
Salam kedamaian bagi sang negarawan
Salam kedamaian bagi putra kebanggaan
Salam kedamaian bagi martir hingga darah penghabisan
Kepada yang tak lupa lagu kebangsaan
Kepada yang tak lupa pada pendirian
لذا نقول سلام على من صمد
سلام على ابن البلد
سلام على ذاك الولد
سلام بدم كل شهيد
على كل من لم ينس النشيد
على كل من لم ينس الوتد
Salam kedamaian bagimu, wahai yang bekerja di perusahaan
Salam kedamaian bagimu, wahai yang berjuang dalam pertanian
Salam kedamaian bagi para tentara
Penjaga kedaulatan negara
Bukan untuk para koruptor
Melainkan hanya bagi orang-orang pinggiran
سلام لك يا من تكدح في المصانع
سلام لك يا من تكافح في المزارع
سلام لكل الجنود
حراس الحدود
لا للمرتشين
فقط الأسود
Salam kedamaian bagimu, wahai penggembala
Mengais rejeki di lereng pegunungan dengan segenap upaya
سلام لك يا أيها الراعي
في حضن الجبال وراء الرزق ساعي
Salam kedamaian bagi kalian, para perempuan pegunungan
Seribu laki-laki sebanding dengan satu dari kalian
Salam kedamaian bagi setiap yang mencintai negeri
Salam kedamaian, salam kedamaian bagimu, wahai negeri
سلام لكن نساء الجبل
واحدة منكن بألف رجل
سلام لكل من يحب البلد
سلام سلام لك يا بلد
Anis Chouchane, seorang nasionalis berkebangsaan Tunisia. Selain menulis puisi dalam bahasa Arab, ia juga menulis dalam bahasa Perancis. Puisi-puisinya banyak menyuarakan perdamaian, kebebasan dan diskriminasi terhadap orang-orang kulit hitam yang tinggal di Tunisia. Orang-orang malang tersebut berpusat di tempat tinggal yang dikenal ddengan "Khan Alabeed" (area budak, area yang dihuni oleh orang kulit hitam).
1 comments:
Assalamualaikum, mau tanya, apakah anis susan punya antologi puisi? Apakah puisi نحب البلا termasuk antologi yg mana?
Terimakasih