Seorang badui berdoa sambil menghadap pusara Nabi.
"Ya Allah, manusia yang terbaring ini kekasih-Mu, sedangkan aku hamba-Mu dan setan musuh-Mu.
Jika Engkau mengampuniku, yang senang kekasih-Mu, yang beruntung hamba-Mu dan yang geram musuh-Mu.
Jika Engkau tak mengampuniku, yang resah kekasih-Mu, yang senang musuh-Mu dan yang celaka hamba-Mu, sedangkan Engkau terlalu mulia untuk membuat resah kekasih-Mu, menyenangkan musuh-Mu dan mencelakakan hamba-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya orang-orang Arab yang murah hati, jika ada seorang majikan yang meninggal, mereka akan memerdekakan budak di atas pusaranya. Sedangkan manusia yang terbaring ini adalah majikan semesta alam, jadi mohon merdekakanlah hamba-Mu ini di atas pusaranya."
Mendengar doa si badui, al-Ashma'i berkata, "Hai saudaraku, berkat keindahan doamu ini, Allah sudah mengampuni dosa-dosamu dan memerdekakanmu."